Fakultas Psikologi UNISBA Artikel INTROVERT= ANTI SOSIAL?

INTROVERT= ANTI SOSIAL?

INTROVERT= ANTI SOSIAL?

Saat ini masih banyak masyarakat yang menilai bahwa orang yang tidak pandai bergaul, selalu menyendiri di pojokan, pendiam, dan menghindari orang lain adalah orang yang introvert. Seringkali masyarakat menilai introvert sebagai sosok yang negatif. Hal ini disebabkan anggapan-anggapan yang keliru mengenai introvert. Selain itu, kebiasaan menyendiri seorang introvert juga dianggap aneh oleh sebagian orang.

Carl Jung seorang tokoh psikologi, menjelaskan bahwa introvert adalah orang yang lebih memfokuskan orientasi ke dalam diri, orang-orang introvert mendapatkan energi mereka dari stimulasi dalam kesendirian dan ketenangan batin, dan bukan dari dorongan faktor luar. Kebalikan dari introvert yaitu ekstrovert, sebagai orang-orang yang secara alami berorientasi pada dunia luar dan mereka mendapatkan energi dari situasi sosial lewat interaksi dengan orang banyak (Quamila, 2017).

Sementara Anti Sosial adalah gangguan perilaku yang lebih menekankan pada ketidakmampuan individu untuk mengikuti norma-norma sosial yang ada selama perkembangan remaja dan dewasa (Sukarlan, 2005). Orang yang antisosial suka memanipulasi, memengaruhi, membenci dan menolak segala sesuatu yang baik. Anti sosial melihat segala hal secara negatif. Beda dengan introvert yang adalah kepribadian yang tertutup. Introvert hanya sosok yang tertutup, bukan sosok yang membenci orang lain. Jadi anggapan bahwa introvert sebagai antisosial adalah salah. Mungkin kebanyakan orang melihat introvert sebagai seorang yang dingin dan acuh hanya karena mereka sering duduk sendiri dan enggan bergabung dalam kelompok besar. Padahal mereka hanya suka melakukan semua hal sendiri sambil memerhatikan orang-orang di sekitarnya dan tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Seorang introvert juga dapat berinteraksi dengan banyak orang, hanya saja mereka memilih untuk berinteraksi dengan sedikit teman yang akrab daripada menambah banyak teman baru, namun hanya sekadar kenalan biasa. Berbeda dengan sosok anti sosial yang tidak bisa memiliki hubungan dengan orang lain dan mereka menganggap semua orang mempunyai maksud jahat padanya.

Oleh karena itu, stigma masyarakat terhadap kepribadian introvert sama dengan antisosial harus diubah. Karena keduanya tidaklah sama. Orang yang memiliki kepribadian introvert tetap bisa bergaul dengan banyak orang di lingkungannya sementara orang yang antisosial akan cenderung menghindari interaksi dengan orang lain.

Daftar Pustaka:

  • Putra, Dio Guna dan Antony Sihombing. 2014. Pengaruh Kepribadian Introvert terhadap Karakter Ruang Belajar Mahasiswa. Jakarta: Universitas Indonesia
  • Sajogo, Ivana dan Didi Aryono Budiono. 2015. Fokus Pada White Collar Crime. Surabaya: Universitas Airlangga.

Related Posts